Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing)

Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing) - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang THORIQOH TIJANYAH ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kajian Islam, Artikel Mahkota Ma'rifat, Artikel Mawaizh, Artikel Mozaik, Artikel Nasehat, Artikel Telaga Ma'rifat, Artikel Testimoni, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing)
link : Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing)


Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing)

Jangan Menilai Cassing

Oleh; H. Rizqi Dzulqornain La Wa La



بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين


اللهم نسألك أن تصليا *** على حبيبك إمام الأنبيا

صل على الفاتح ما قد أغلق *** محمد الخاتم ما قد سبق

وناصر الحق العلي بالحق *** سيدنا الهادي لكل الخلق

الى صراطك القويم المستقيم *** والأل مقدر قدره العظيم


Diceritakan ada seorang pemburu binatang di hutan yang hanya mendapat buruan 3 ekor burung mandar. Rencana makan besar di hari tersebut sepertinya gagal disebabkan hasil buruan kaga sesuai harapan. Mungkin karena cuaca musim dingin sehingga penghuni hutan banyak yang nyompot di sarangnya.

Setelah tiba di rumah, sang pemburu ingin mengekskusi hasil tangkapannya mengingat rasa lapar sudah menyerang dirinya. Walaupun makan besar tidak terwujud paling tidak 3 ekor burung mandar cukup sebagai makanan emergensi laksana orang ingin berwudhu tidak menemukan air, maka ia bertayammum dengan debu tanah.

Burung mandar pertama ia ambil dari dalam keronjo dan ia sembelih dengan pisau raut yang gagangnya terbuat dari tanduk kebo bule yang mati di gupakan. Kedua burung mandar yang masih di dalam keronjo menyaksikan burung pertama tewas. Ketika itu sang pemburu matanya berkaca-kaca hingga mengeluarkan air mata disebabkan cuaca dingin yang ekstrim ditambah hembusan angin kencang.

Di dalam keronjo terjadi dialog antara dua burung mandar yang masih hidup. Burung mandar kedua berkata: Aduhai, alangkah kasihannya pemburu itu akupun merasa iba dengannya, air mata yang keluar dari dua matanya merupakan tanda kasih sayangnya dan cinta kepada teman kita yang ia sembelih barusan.

Burung mandar ketiga menjawab:

" لا تنظر إلى دموع عينيه، ولكن انظر إلى فعل يديه ".

Wahai sobat, jangan kau terpedaya karena melihat deraian air mtanya, tetapi lihatlah kerjaan kedua tangannya.

Hikmah dari kisah di atas, jangan pernah kau terlena dengan kata-kata manis, kalimat gombal, rayuan smeleketek, iming-iming calo bejat, makelar kaga danta dan penampilan fisik yang menggoda seseorang, tapi lihat subtansi seseorang dari akhlaq dan perbuatannya sebagaimana apresiasi si cerdik dan bijaksana burung mandar ketiga yang penuh hikmah: Jangan kau takar seseorang dari cassingnya, tapi berikan nilai pada sepak terjang perbuatannya.


Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 90.


Khadimul Majlis al-Mu'afah

H. Rizqi Dzulqornain La Wa La




instagram.com/Zulqornain_Muafiy

@rizkialbatawi



Demikianlah Artikel Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing)

Sekianlah artikel Nasehat Burung Cerdik (Jangan Ketipu Cassing) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: